WHAT CAUSES OF AT-Tauba / AL-BARA’AH NOT USE BASMALAH


st1\:*{behavior:url(#ieooui) }
<!– /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:””; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:”Times New Roman”; mso-fareast-font-family:”Times New Roman”;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} –>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:”Times New Roman”;
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}

بشم اللله ا رحمن الر حيم

 

 

WHAT CAUSES OF AT-Tauba / AL-BARA’AH NOT USE BASMALAH

Surat At-Tauba also often referred to the letter of Al-Bara’ah, indeed its natural state does not begin with the reading Bismillahir basmalah-Rahmanir-Rahim as in the letters of Al-Quran else, this shows the authenticity of the Qur’an which we now read is equal to the Quran which was written and recorded at the time of the Prophet Muhammad.

This situation raises the question, why not write and does not start with Bismillah? or equal to the question, why start another letter begins with Bismillah?

So what is exemplified, that its authenticity, no one among us who were told why and for what did not wear Bismillah, clear that the letter or letters of Al-Bara’ah At-Tauba derived and received by the Prophet Muhammad without Bismillah, and recorded by the companions of the prophet in the same circumstances, ie without Bismilah.

So we as Muslims must discipline, no increase or decrease is justified but should still maintain the integrity and authenticity.

If we feel-feel and want to think in terms of wisdom, not in terms of determining the reasons we say that it can be At-Tauba letter was not a connection from surat Al-Anfal because the letter and the letter of Al-Anfal At-Tauba were two letters, not one letter . But what was conceived and which became At-Tauba contents of the letter is an improved content and content of the verses contained in the letter of Al-Anfal, in addition to the letter of At-Tauba too much to explain details of matters only and / or have been described as ” mujmal “(= global) in surat Al-Anfal.

We take some examples:

Download full article click here

Published in: on 25 February, 2009 at 6:24 am  Leave a Comment  

Mimpi dan Takwilnya

<!– /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:””; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:”Times New Roman”; mso-fareast-font-family:”Times New Roman”;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} –>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:”Times New Roman”;
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}

بشم اللله ا رحمن الر حيم

Mimpi dan Takwilnya

Mimpi dapat pula dijadikan ukuran kekuatan iman, orang yang dalam hidup sehari-harinya tidak melakukan kesalahan dan tidak juga berbuat kemaksiatan, tetapi dalam mimpinya ia (melihat dirinya) melakukan sesuatu yang haram, maka mimpi itu menjadi tanda baginya bahwa benteng keimanannya masih dapat didobrak syeitan bila ada satu kesempatan atau kelengahan.

Kita tidak tahu, atau tidak ada yang akan ta’bir (tafsir) mimpi kita sekarang, tapi bila telah terjadi sesuatu tepat atau persis seperti yang dimipikan atau yang dirumuskan dalam mimpi, barulah kita dapat mengetahui arti mimpi itu.

Mengetahui arti mimpi sebelum kenyataan adalah tidak mungkin, sebab hal ini adalah ghaib dan tidak ada yang tahu tentang “yang ghaib” kecuali Alloh atau orang yang diberitahu oleh Alloh SWT melalui Wahyu.

Hadist dari Imam Bukhari dalam kitabnya XII:362 yang artinya sebagai berikut:

“Apabila seseorang diantara kamu mimpi yang ia senangi, maka mimpi itu dari Alloh SWT dan hendaknya ia (bergembira) mengucap – Alhamdulillah – dan ia boleh menceritakan mimpi itu kepada orang lain.

Bila mimpi itu sebaliknya, artinya mimpi yang tidak ia senangi, maka mimpi itu adalah dari syetan dan berlindunglah kepada Alloh dari kejelekan/kejahatannya, jangan hendaknya ia menceritakan mimpi itu kepada orang lain, sesungguhnya mimpi semacam itu tidak mengandung bahaya bagi dirinya.

Download artikel lengkapnya disini

Published in: on 24 February, 2009 at 7:28 am  Leave a Comment  

Meninggalkan Sholat Jumat

<!– /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:””; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:”Times New Roman”; mso-fareast-font-family:”Times New Roman”;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} –>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:”Times New Roman”;
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}

بشم اللله ا رحمن الر حيم

MENINGGLAKAN SHOLAT JUMAT

Menurut hadist yang shohih bahwa orang yang meninggalkan sholat jumat hingga tiga kali, denga tidak ada kemurahan dari agama atau tidak ada udzur uang diridhoi dalam agama, hukumnya berdosa dan tidak bisa diganti dengan sholat Dhohor karena waktu hari jumat tidak ada shoal dhohor.

Bagi orang yang meninggalkan sholat Jumat dengan tidak ada kemurahan atau rukhso (Dapat keridhoan dalam agama), biarpun diganti sholat dhohor umpamanya, tetap tidak diterima. Untuk itu orang tersebut harus bertaubat dengan sungguh-sungguh dengan niat tidak akan meninggalkan sholat jumat lagi dan taubatnya harus disertai dengan menyesal yang menyesal-menyesalnya.

Adapun orang yang meninggalkan sholat jumat sampai tiga kali, menurut hadist yang shohih dari Jabir, riwayat Imam Nasa’I, Ibnu Majah dan pula Imam Akhmad bin Khambal atau Madzhab Khambali, yang artinya

“Barangsiapa meninggalkan sholat Jumat hingga tiga kali, dengan tidak karena dhorurot (kemelaratan), niscaya Alloh SWT menutup (mengecap) atas hatinya”.

Adapula hadist menurut riwayat dari Ja’dast yang diriwayatkan oleh Imam Abu dawud, Atthirmidzi dan lain-lainnya, yang artinya :

“Barangsiapa meninggalkan sampai tiga kali sholat Jumat lantaran menghinakan sholat itu, niscaya Alloh SWT menutup atas hatinya “.

Untuk selengkapnya download artikel disini

Published in: on 24 February, 2009 at 7:07 am  Leave a Comment